Pages

Subscribe:

Pengikut

Rabu, 23 November 2011

INTER TERTAHAN DI TRABZONSPOR

TrabzonsporvsInterMilanSkor11LigaChampionsRabu23November2011Trabzonspor memulai laga dengan baik. Di menit ke-2, mereka nyaris membobol gawang Inter yang dikawal Julio Cesar. Tendangan jarak jauh Celustka dari luar kotak penalti masih tinggi diatas gawang Inter.
Inter mampu mencetak gol di peluang pertama yang mereka raih. Bekerjasama dengan Diego Milito, Ricky Alvarez mampu melesakkan bola dengan kaki karinya dan tidak mampu dihentikan oleh kiper Trabzonspor, Tolga Zengin.
Tim tuan rumah nyaris menyamakan kedudukan di menit ke-22. Sayang, sepakan Burak dari kotak penalti masih melebar. Satu menit kemudian, Trabzonspor mampu mencetak gol melalui sepakan Halil Altintop usai menerima umpan terobosan dari Colman. Sepakan Altintop sempat membentur salah satu pemain Inter dan masuk ke gawang.
Menit ke-37, Inter nyaris menderita gol kedua. Tendangan keras Alanzinho masih bisa ditepis Julio Cesar di kiri gawang.
Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Trabzonspor mengambil kendali permainan. Burak kembali membahatakan gawang Inter di menit ke-63 setelah menerima umpan dari Serkan. Sepakan Burak masih mampu dihalau oleh Julio Cesar.
Peluang pertama didapat Inter di babak kedua ini melalui Mauro Zarate. Umpan terobosan Milito tidak mampu dimanfaatkan Zarate menjadi sebuah gol karena kalah cepat dari kiper Trabzonspor, Tolga.
Trabzonspor kembali mengancam di menit ke-72. Tendangan keras Alanzinho tipis diatas mistar gawang Inter Milan.
Petaka nyaris mendatangi kubu Inter Milan di menit ke-80. Umpan silang Celustka mampu disundul oleh Mierzejewski namun sundulannya masih menerpa mistar gawang.
Inter tak mampu berbuat banyak di babak kedua ini dan kedua tim harus puas dengan hasil imbang 1-1.

Rabu, 09 November 2011

sejarah inter milan



Sejarah

http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Inter Milan 1908.
Klub ini didirikan pada 9 Maret 1908 mengikuti pecahnya dari Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Criket and Football Club), yang sekarang lebih dikenal dengan nama AC Milan. Sebuah kelompok terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss (Giorgio Muggiani, seorang pelukis yang juga merancang logo klub, Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell'Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner , Wipf, dan Carlo Arduss) yang tidak terlalu suka akan dominasi orang-orang Inggris & Italia di AC Milan dan mereka memutuskan untuk memecahkan diri dari AC Milan. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain dari negara-negara luar.
Klub ini memenangkan juaranya di tahun 1910 dan yang kedua di tahun 1920. Kapten dan Pelatih yang membawa Inter meraih Scudetto pertama adalah Virgilio Fossati , yang tewas dalam Perang Dunia I.
Di tahun 1921, Inter termasuk salah satu tim yang keluar dari FIGC dan mengikuti liga yang dibentuk oleh C.C.I (Confederazione Calcistica Italiana). C.C.I merupakan organisasi tandingan FIGC (Federazione Italiana Giuoco Calcio) yang dibentuk oleh tim-tim yang meminta rencana pengurangan anggota Serie-A. Inter berada dalam grup B dalam liga tersebut. Setelah hanya mampu mengumpulkan 11 angka, Inter berada di posisi terbawah klasemen akhir. Hanya bertahan satu musim akhirnya C.C.I bubar karena akhirnya dicapai persetujuan dengan FIGC melalui petisi yang dilayangkan oleh Direktur harian La Gazzetta dello Sport yakni Emilio Colombo dan dikenal dengan petisi Comprommeso Colombo. Tim-tim yang berlaga di liga C.C.I pun bergabung kembali dalam FIGC, yang mengakibatkan format dan kompetisi disusun ulang dengan menggabungkan tim-tim yang berlaga di liga C.C.I dan Serie-A FIGC sesuai dengan poin-poin kesepakatan dalam petisi tersebut. Karena Inter berada di posisi terbawah sehingga Inter harus mengikuti fase Spareggi (Babak kualifikasi pen-degradasi-an), dan Inter berhasil lolos kembali bermain di kompetisi Serie A setelah mengalahkan SC Italia-Milan 2-0 kemudian Libertas Firenze dengan agregat 4-1 (3-0 & 1-1) di kualifikasi Spareggi tersebut.
Selama waktu perang, Inter juga sempat berganti nama menjadi Ambrosiana SS Milano selama era fasisme di Italia setelah bergabung dengan Milanese Unione Sportiva pada tahun 1928. Bahkan setahun kemudian presiden klub terpilih Oreste Simonotti mematenkan nama Inter menjadi AS Ambrosiana di tahun 1929, untuk menyesuaikan diri dengan kepemimpinan Benito Mussolini, dan pada akhirnya pada tahun 1931, presiden baru Inter Ferdinando Pozzani mengubahnya lagi menjadi AS Ambrosiana-Inter. Walaupun demikian, Inter masih tetap bisa memenangkan trofi ketiga mereka di tahun 1930. Mengikuti itu, trofi keempat dimenangkan di tahun 1938. Inter pertama kali memenangkan Copa Italia (Piala Italia) di tahun 1940 dipimpin oleh Giuseppe Meazza, dan di tahun yang sama mereka memenangkan trofi kelima mereka, meskipun Meazza mengalami cedera. Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mereka memakai nama asli mereka, Internazionale Milano.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/f/fa/Inter_1964-65.jpg/250px-Inter_1964-65.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Inter Milan 1964/65.
Setelah masa perang, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh di tahun 1954. Setelah memenangi beberapa trofi ini, Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter. Selama masa keemasan mereka, dibawah asuhan Pelatih Helenio Herrera, Inter memenangkan tiga trofi di tahun 1963, 1965, dan 1966. Pada waktu ini, Inter juga terkenal dengan kemenangan Piala Eropa dua kali berturut-turut. Di tahun 1963, Inter memenangkan trofi Piala Eropa mereka setelah mengalahkan klub terkenal Real Madrid. Musim selanjutnya, bermain di kandang mereka sendiri, Inter memenangkan trofi Piala Eropa untuk kedua kalinya setelah mengalahkan klub dari Portugal, Benfica.
Setelah masa keemasan di tahun 1960, Inter berhasil untuk memenangkan gelar mereka kesebelas kalinya di tahun 1971 dan kedua belas kalinya di tahun 1980. Pada tahun 1970 dan 1980, Inter juga memenangi dua trofi Piala Italia di tahun 1978 dan 1982. Inter berhasil meraih gelar scudetto mereka yang ke tigabelas kali pada tahun 1989 dan membutuhkan waktu yang sangat panjang hingga 17 tahun hingga mereka dapat memenanginya lagi pada tahun 2006, tetapi melalui cara yang lain dari biasa atau yang mereka sebut dengan "Scudetto of Honesty" (juara dari kejujuran), karena mereka tidak terbukti bersalah dalam skandal "calciopoli" yang ikut menyeret beberapa klub besar Italia yang terbukti bersalah dan mendapat penalti pengurangan poin juga pencopotan gelar bagi juara sebelumnya. Baru pada tahun selanjutnya atau 2007 Inter berhasil menjadi juara bertahan, sekaligus menorehkan rekor dengan 17 kemenangan beruntun di kompetisi lokal.







Skuad Final Liga Champions 2010
Soccer.Field Transparant.png
cadangan: Stanković (68' → Chivu), Muntari (79' → Pandev), Materazzi(92' → Milito), Toldo, Cordoba, Balotelli, Mariga